CSSCSS 1 2 3 4 5 6

SELAMAT DATANG DI RAAM BLOG

Rabu, 04 Maret 2020

BURGO PALEMBANG

BURGO MAKANAN KHAS PALEMBANG



Bulan Ramadan memang moment yang pas untuk mencicipi kuliner khas Palembang.
Sebab di bulan suci nan penuh berkah ini, beraneka ragam jenis makanan dijual orang, termasuk makanan yang khas dari Bumi Sriwijaya.
Ada satu jenis makanan khas yang tidak pernah absen diantara beragam jenis makanan yang dijual selama bulan puasa.
Orang Palembang menyebutnya “burgo”. Burgo merupakan makanan khas Palembang yang berbahan dasar tepung beras dan tepung kanji.
Adonan tepung didadar dan digulung kemudian dipotong-potong sehingga bentuknya bundar.
.

Masakan khas Kota Palembang ini sangat enak dan lezat, cara membuatnya sangat mudah. Semoga resep yang kami berikan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Burgo ini sangat unik terbuat dari campuran tepung sagu, tepung beras yang dibuat dadar dan diguung kemudian dipotong potong disajikan dengan kuah burgo dan bahan pelengkap seperti telur rebus.


Bahan untuk membuat burgo :
  • 100 gram tepung beras kita ayak
  • 2 sendok makan tepung sagu
  • 150 ml air mendidih
  • 1/2 sendok teh garam
  • 1 sendok teh air kapur sirih
  • 300 ml air
Bahan kuah :
  • 2 lembar daun salam
  • 2 batang serai kita memarkan
  • 2 sendok makan minyak goreng
  • 1 liter air
  • 750 ml santan terbuat dari 1/2 butir kelapa
  • 1/2 kg ikan gabus, ambil dagingnya saja
  • 1 1/2 sendok teh garam
Bumbu yang dihaluskan :
  • 5 siung bawang putih
  • 8 butir bawang merah
  • 2 cm kunyit
  • 2 cm lengkuas
  • 2 cm jahe
  • 3 butir kemiri sangrai
  • 1/2 sendok makan ketumbar sangrai
Cara membuat burgo khas palembang :
  1. Membuat burgo terlebih dahulu : Kita seduh 1/2 bagian tepung beras dengan menggunakan air mendidih, aduk aduk rata.  Kita masukkan sisa dari tepung beras, garam, tepung sagu, air kapur sirih dan air aduk aduk rata.
  2. Kemudian panaskan minyak dalam wajan datar anti lengket, buat dadar tipis dari adonan burgo dan angkat kemudian gulung, lakukan hingga adonan habis.
  3. Membuat kuah burgo : Kita panaskan minyak kemudian tumis bumbu yang dihaluskan dengan serai dan daun salam hingga menjadi harum. Masukkan santan, ikan gabus, air, gula pasir dan garam. Masak sambil diaduk aduk hingga mendidih kemudian angkat.
  4. Kita potong potong burgo dengan panjang 2 cm. Kita tata burgo diatas piring, siram dengan kuah dan daging ikan gabus. Tambahkan bahan pelengkap seperti telur rebus dan bawang merah goreng.

Untuk lebih praktis burgo ini dijual di pasar-pasar tradisional kota Palembang seperti Pasar Cinde. Atau pada saat bulan ramadhan seperti ini kita dapat dengan mudah menemukan penjual yang menjajakan burgo di Pasar-pasar Bedug yang ada di kota Palembang dengan harga yang terjangkau mulai dari Rp. 1000,- sampai dengan Rp.3.000,- per buah. Selamat menikmati santapan buka puasa khas Kota Palembang yang satu ini.

MODEL PALEMBANG

MODEL KHAS PALEMBANG


Model, mendengar namanya, mungkin orang di luar Sumatera Selatan tidak mengira kalau nama itu merupakan nama salah satu kuliner khas Palembang. Sama hanya dengan kebanyakan kuliner khas Palembang, seperti Tekwan misalnya, model juga terbuat dari bahan utama berupa ikan tenggiri. Bahkan secara umum, tekwan dan model terbuat dari bahan-bahan yang sama, hanya saja berbeda dalam proses pengolahannya.
Salah seorang pemilik warung kuliner yang ada di Sungai Musi, mengungkapkan, bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan model antara lain ikan tenggiri, tepung sagu, telur, dan tahu cina. Cara membuatnya pun tidak terlalu sulit, mulanya bersihkan ikan tengiri dari duri dan sisiknya, kemudian diaduk rasa sambil dimasukkan bahan-bahan lain berupa telur, garam, dan masukkan sedikit demi sedikit air es sambil terus diaduk hingga mencapai kekentalan tertentu.
Setelah adonan model selesai dibuat, bentuk adonan tersebut sehingga memungkinkan untuk menaruh potongan tahu cina di atasnya. Adonan yang sudah dibentuk tersebut kemudian digoreng. Untuk menghasilkan hasil yang sempurna, api yang digunakan untuk menggoreng diatur jangan terlalu besar. Sama halnya dengan kuliner tekwan, model dinikmati bersamaan dengan kuah udang.
Kuah model dibuat dengan menggunakan bahan-bahan antara lain seperti udang, bawang merah dan putih, daun seledri, daun sedap malam, jamur kuping, merica. Dalam membuat kuah model, hal yang harus dilakukan pertama kali adalah dengan memisahkan kepala udang dengan badannya. Kepala udang tidak perlu dibuang, tetapi direbus dalam air yang akan dijadikan kuah. Sementara badan udang ditumis bersamaan dengan bumbu-bumbu lainnya. Tumisan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam air rebusan kepala udang. Agar rasa kuah model meresap, model yang sudah digoreng kemudian dimasukkan ke dalam selesai dibuat.
Model Palembang biasanya disajikan bersamaan dengan mie sohun dan potongan ketimun. Bisa ditambahkan sambal atau saus, bagi mereka penikmat sensasi rasa pedas. Di Palembang, penjual model biasanya juga menjual tekwan, hal ini dikarenakan bahan-bahan pembuatannya yang sama, hanya saja terdapat sedikit perbedaan dalam cara pengolahannya. Satu porsi model biasa dijual dengan harga Rp10.000, harga yang relatif terjangkau untuk menikmati kuliner lezat khas Palembang ini, apalagi dinikmati sambil memandangi Jembatan Ampera yang bersejarah.

CARA MEMBUAT LAKSAN

LAKSAN PALEMBANG


Laksan adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari bahan baku sagu dan ikan. Laksan dibuat dalam bentuk oval dengan rasa yang sama dengan pempek, tetapi disajikan dengan menggunakan kuah santan .
Menu ini jika dilihat sekilas mirip dengan gulai karena penggunaan santan yang cukup banyak. Bahan utama dari menu laksan ini adalah pempek lenjer. Bahan baku yang digunakan untuk membuat masakan laksan antara lain ikan gabus, santan, kaldu, bumbu dan rempah. Dari bahan dan rempah sudah mempunyai nilai gizi yang sangat menyehatkan. Contohnya saja pada ikan gabus. Adapun kandungan gizi pada ikan gabus antara lain energi, protein, karbohidrat, kalsium, fosfor dan zat besi. Dengan racikan bumbu dan rempah akan menjadikan menu laksan semakin spesial dan sangat nikmat disantap.
Pada Bulan Ramadhan seperti ini kebanyakan masyarakat Kota Palembang menyajikan Laksan sebagai bagian dari menu berbuka puasa. Rata-rata disetiap pasar bedug menjual laksan sebagai salah satu menu berbuka puasa, biasanya laksan dijual per potong yaitu berkisar antara Rp. 2000,- sampai Rp.5000,- perpotong atau juga dengan harga Rp. 10.000,- sampai Rp. 20.000,- per porsi. Hidangan Laksan ini amat sangat ditunggu-tunggu sebagai menu berbuka puasa dirumah. Namun apabila anda ingin mencoba untuk membuat sajian menu berbuka ini, berikut kami jelaskan bahan dan cara membuatnya. Selamat mencoba dan semoga anda mmenikmati salah satu masakan khas Kota Palembang ini.
Berikut penjelasan cara membuat resep masakan laksan (Palembang):
BAHAN LAKSAN :
  • 500 gram pempek lenjer, dipotong miring 1 ½ cm 
BAHAN KUAH :
  • 150 gram fillet ikan gabus, rebus, haluskan
  • 500 mililiter santan
  • 500 mililiter kaldu ikan (air rebusan ikan)
  • 250 mililiter santan kental
  • Garam secukupnya
  • 2 sendok makan cabai merah giling, tumis dengan sedikit minyak
BAHAN BUMBU :
  • 8 siung bawang merah
  • ½ sendok teh ketumbar
  • 4 siung bawang putih
  • ½ sendok teh lada butir
  • 1 cm jahe
  • 1 cm temu kunci
  • 1 cm kencur
  • 5 butir kemiri sangrai
  • 1 cm lengkuas
  • 1 sendok makan kelapa parut
  • 1 batang serai, digeprek
  • 2 lembar daun salam
  • Garam secukupnya

PELENGKAP :
  • Bawang goreng
  • Daun kucai, dipotong-potong 
CARA MEMBUAT :
Bumbu :
  • Sangrai semua bumbu, kecuali serai dan daun salam, hingga beraroma harum.
  • Haluskan, sisihkan.
Kuah :
  • Didihkan kaldu ikan dan santan cair.
  • Masukkan bumbu yang sudah disangrai dan dihaluskan tadi serta daging ikan gabus.Aduk sebentar.
  • Masukkan daun salam dan serai.
  • Beri tambahan potongan pempek lenjer dan santan kental.
  • Masak sambil diaduk sampai mendidih sambil dicicip rasanya.
SAMBAL TUMIS (untuk Laksan) 
Bahan Dasar:
  • 50 gram cabai merah, buang biji
  • 1 sendok makan ebi
  • Garam dan gula secukupnya
  • 100 mili liter air
  • Minyak untuk menumis
Cara membuat :
  • Haluskan semua bahan. Tumis hingga beraroma harum, masukkan air. Aduk sampai merata. Angkat
  • Hidangkan dengan ditaburi daun kucai dipotong-potong dan bawang goreng.
Demikian penjelasan mengenai cara membuat resep masakan laksan (palembang). Selamat mencoba, semoga berhasil.

SEJARAH SINGKAT TEKWAN

TEKWAN KHAS PALEMBANG


Tekwan merupakan hidangan sop khas Palembang Sumatra Selatan yang terbuat dari ikan dan sagu yang dibuat dalam ukuran kecil-kecil, dan disajikan dengan menggunakan kuah udang dengan rasa yang khas.
Bahan baku tekwan bisa dikatakan sama dengan pempek, yakni ikan. Ikan yang digunakan bisa bermacam-macam, namun salah satu jenis ikan yang disukai adalah ikan tenggiri.
Biasanya Tekwan disajikan dengan beberapa pelengkap seperti soun, irisan bengkoang dan jamur, serta ditaburi irisan daun bawang, seledri, bawang goring dan ebi dengan rasa yang khas pempek iwak lemak nian.
Nama Tekwan sendiri berasal dari bahasa Palembang, yakni “Bekotek Samo Kawan”, “Tek”singkatan dari bekotek dan “Wan” artinya adalah kawan. Jadi “Bekotek Samo Kawan”artinya duduk mengobrol bersama kawan.
Itu artinya Tekwan adalah salah satu menu andalan yang cocok disantap saat sedang mengobrol bersantai bersama kawan.
Walau kurang populer di daerah lain, di Palembang sendiri tekwan adalah makanan rakyat dan menjadi menu wajib di hari raya seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Di Palembang, tekwan banyak ditemukan di sudut kota.


ASAL USUL PEMPEK KHAS PALEMBANG

ASAL - USUL PEMPEK LEZAT KHAS PALEMBANG






Palembang tak hanya terkenal dengan jembatan Amperanya yang megah. Ibu kota provinsi Sumatera Selatan ini juga punya ikon kuliner yang tak kalah tersohor. Apalagi kalau bukan pempek.
Terbuat dari adonan tepung dan ikan tenggiri yang digoreng sampai garing, pempek menjadi salah satu hidangan favorit tak hanya di Palembang, bahkan telah merambah ke berbagai daerah. Jenisnya yang bervariasi mulai dari pempek kapal selam, adaan, kulit, hingga pempek lenjer memang menjadi daya tarik kuliner populer ini. Apalagi disajikan bersama mi kuning, potongan timun, dan kuah cuko, perpaduan rasa gurih dan segar pempek memang cocok dengan lidah orang Indonesia.
Meski populer di Indonesia, apakah kamu tahu tentang asal-usul pempek palembang?
Di balik rasanya yang gurih menyegarkan, asal-usul pempek juga tak kalah menarik untuk ditelusuri, lho. Pempek merupakan hidangan legendaris yang sudah ada di Palembang sejak abad ke-16 lalu, tepatnya pada masa Kesultanan Palembang Darussalam.
Namun pada masa itu, sajian ini bukan bernama pempek, melainkan dikenal dengan sebutan kelesan. Dinamakan kelesan karena hidangan ini memang bisa 'dikeles' atau disimpan dalam waktu lama. Dulunya kelesan merupakan sajian yang lebih sering disajikan sebagai hidangan saat mengadakan upacara adat. Seiring berjalannya waktu, pempek semakin populer dan menjadi hidangan favorit di berbagai kesempatan. Apalagi saat orang Belanda mulai datang ke Palembang, hidangan berkuah ini mulai diperjualbelikan secara bebas. Pesatnya kepopuleran pempek hingga ke luar daerah tentu tak bisa lepas dari campur tangan pedagang asal China yang dulu banyak hijrah ke Palembang. Pempek memang dibuat oleh orang asli Palembang, namun dulu pedagang pempek justru didominasi oleh orang Tionghoa.


Konon pada awal tahun 1900-an, ada seorang pedagang pempek keturunan China yang akrab dipanggil Apek yakni sebutan untuk laki-laki Tionghoa yang telah berusia lanjut. Hal ini yang diyakini menjadi asal-muasal penamaan pempek. Apek menjual pempek dengan cara berkeliling dari satu daerah ke daerah lainnya di Palembang. Lama-kelamaan pempek yang dijual Apek pun mulai dikenal luas, terutama di kalangan anak muda. Saking populernya, penjual pempek keturunan China pun semakin banyak dan selalu dipanggil dengan sebutan Apek. Menariknya, saat ada orang yang akan membeli pempek atau kelesan, si pembeli akan memanggil penjual pempek dengan panggilan 'Pek, Empek', yakni kependekan dari kata Apek. Lama kelamaan, kelesan pun lebih dikenal dengan sebutan pempek. Selain itu, bahan utama untuk membuat pempek pada zaman dulu dan sekarang pun berbeda. Dulu pempek terbuat dari ikan belida, yaitu salah satu jenis ikan yang memang banyak dijumpai di Palembang. Tapi karena jumlahnya yang kian langka, penggunaan ikan purba ini pun mulai diganti dengan ikan tenggiri. Selain lebih mudah dibeli di pasaran, rasa gurih tenggiri juga membuat rasa pempek semakin khas. Hingga kini, ikan tenggiri pun selalu identik sebagai bahan utama yang membuat hasil jadi pempek semakin gurih dan tentunya menggugah selera.



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24